Sepuluh Amal Penghapus Dosa
والمؤمن اذا فعل سيئة فان عقوبتها تندفع عنه بعشرة أسبابIbnu Taimiyyah mengatakan, “Jika seorang mukmin melakukan kemaksiatan maka hukuman akibat maksiat tersebut bisa tercegah dengan sepuluh sebab.أن يتوب فيتوب الله عليه فان التائب من الذنب كمن لاذنب لهPertama, mukmin tersebut bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari suatu dosa itu bagaikan orang yang tidak pernah melakukannya.او يستغفر فيغفرا لهKedua, atau dia memohon ampun kepada Allah dengan lisannya sehingga Allah mengampuninya.او يعمل حسنات تمحوها فان الحسنات يذهبن السيئاتKetiga, atau dia melakukan amal kebajikan yang bisa menghapus kemaksiatannya karena sesungguhnya amal kebajikan itu menghapus dosa amal keburukan.او يدعو له اخوانه المؤمنون ويستغفرون له حيا وميتاKeempat, atau didoakan dan dimohonkan ampunan kepada Allah oleh saudaranya sesama orang beriman baik ketika dia masih hidup ataupun setelah meninggal dunia.او يهدون له من ثواب أعمالهم ما ينفعه الله بهKelima, atau mendapatkan pahala amal shalih yang dihadiahkan oleh orang-orang yang beriman kepadanya lalu Allah memberi manfaat kepadanya dengan sebab hadiah pahala amal shalih tersebutاو يشفع...
Selasa, 31 Mei 2011
Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Berkata Tentang Sepuluh Amal Penghapus Dosa
READ MORE - Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Berkata Tentang Sepuluh Amal Penghapus Dosa
Mantan Budak di Mata Singa
Mantan Budak di Mata Singa
عَنِ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ ، أَنَّ سَفِينَةَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْطَأَ الْجَيْشَ بِأَرْضِ الرُّومِ ، أَوْ أُسِرَ فِي أَرْضِ الرُّومِ ، فَانْطَلَقَ هَارِبًا يَلْتَمِسُ الْجَيْشَ ، فَإِذَا هُوَ بِالأَسَدِ ، فَقَالَ لَهُ : أَبَا الْحَارِثِ ، إِنِّي مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مِنْ أَمْرِي كَيْتَ وَكَيْتَ ، فَأَقْبَلَ الأَسَدُ لَهُ بَصْبَصَةٌ حَتَّى قَامَ إِلَى جَنْبِهِ كُلَّمَا سَمِعَ صَوْتًا ، أَهْوَى إِلَيْهِ ، ثُمَّ أَقْبَلَ يَمْشِي إِلَى جَنْبِهِ ، فَلَمْ يَزَلْ كَذَلِكَ حَتَّى بَلَغَ الْجَيْشَ ، ثُمَّ رَجَعَ الأَسَدُDari Ibnu al Munkadir, sesungguhnya Safinah-bekas budak Rasulullah-kehilangan jejak rombongan pasukannya ketika berada di negeri Romawi atau beliau tertawan di negeri Romawi lalu beliau kabur mencari rombongan pasukan tersebut. Tiba-tiba beliau bertemu dengan seekor singa. Beliau berkata kepada sang singa, “Wahai singa-dalam bahasa Arab singa disebut juga Abul Harits-, aku adalah bekas budak Rasulullah. Aku sedang mengalami kondisi demikian dan demikian. Sang singa pun mendekati Safinah sambil mengibas-ibaskan ekornya. Akhirnya sang singa berdiri di samping Safinah....
Matinya Tokoh Kesesatan
Matinya Tokoh Kesesatan
إن المسلم الحق كما يحزن لموت العلماء والدعاة إلى الله، يفرح بهلاك أهل البدع والضلال، خاصة إن كانوا رؤوساً ورموزاً ومنظرين، يفرح لأن بهلاكهم تُكسر أقلامُهم، وتُحسر أفكارُهم التي يلبِّسون بها على الناس، ولم يكن السلف يقتصرون على التحذير من أمثال هؤلاء وهم أحياء فقط، فإذا ماتوا ترحموا عليهم وبكوا على فراقهم، بل كانوا يبيِّنون حالهم بعد موتهم، ويُظهرون الفرح بهلاكهم، ويبشر بعضهم بعضاً بذلك.Seorang muslim sejati itu merasa sedih dengan wafatnya para ulama dan dai. Demikian pula, muslim sejati merasa gembira dengan matinya ahli bid’ah dan orang sesat terutama jika dia adalah tokoh, icon dan aktor intelektual dari sebuah kesesatan. Muslim sejati merasa gembira karena dengan meninggalnya mereka, tulisan dan pemikiran sesat orang tersebut yang menyesatkan banyak orang berhenti. Para ulama salaf tidak hanya mengingatkan bahaya para tokoh kesesatan mana kala mereka hidup lalu ketika mereka mati lantas kita memohonkan rahmat Allah untuk mereka bahkan menangisi kepergian mereka. Teladan para salaf adalah mereka menyelaskan kesesatan orang tersebut meski orang tersebut sudah mati. Salaf menampakkan rasa gembira dengan matinya tokoh kesesatan bahkan mereka saling...
Hadis 1 Kitab Bulughul Marram (Kesucian Air Laut)
Hadis 1 Kitab Bulughul Marram (Kesucian Air Laut)
Kesucian Air Laut1. عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، في البَحْرِ: هُوَ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُأَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِيْذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُDari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtentang (hukum) air laut: “Air laut itu suci, (dan) halal bangkainya.”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidziyy, Nasaa-i, Ibnu Majah, dan Ibnu Abi Syaibah, dan ini merupakan lafalnya, dan telah disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan Tirmizi dan telah diriwayatkan pula oleh Malik, Syafi’i dan Ahmad.Penjelasan Hadis.Hadis ini akan dijelaskan dalam beberapa sub bahasan:Biografi Perawi Hadis.Perawi hadis ini adalah sahabat Nabi yang mulia Abu Hurairoh Abdurrahman bin Shakhr ad-Dausi yang terkenal dengan kunyah beliau “Abu Hurairah”. Beliau masuk islam pada tahun peristiwa perang Khaibar dan mulazamah(belajar) kepada Nabi sehingga menjadi sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadis Nabi.
Beliau...
Jilbab atau Khimar
Jilbab atau Khimar
تحرير القول في معنى الجلباب :
ذكره النووي في شرح مسلم (ثمانية أقوال ) في معنى الجلباب وأخذها منه الحافظ منه في (الفتح ) و زاد بعضهم كما سيأتي إن شاء اللهDalam Syarh Muslim an Nawawi menyebutkan delapan pendapat mengenai makna jilbab. Penjelasan an Nawawi ini lantas dikutip oleh al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.1-قَالَ النَّضْر بْن شُمَيْلٍ هُوَ ثَوْب أَقْصَر وَأَعْرَض مِنْ الْخِمَار وهو اختيار الزمشخري قال في (كشافه) ثوب واسع أوسع من الخمار ودون الرداء تلويه المرأة على رأسها وتبقى منه ما ترسله على صدرها
Pendapat Pertama, An Nadhr bin Syumail menyebutkan bahwa jilbab adalah kain yang lebih pendek dan lebih lebar dari pada khimar (kerudung). Inilah pendapat yang dipilih oleh Zamakhsyari. Dalam al Kasysyaf Zamakhsyari mengatakan bahwa jilbab adalah kain longgar yang lebih besar dari pada khimar namun lebih kecil jika dibandingkan dengan rida’ (rida’ adalah kain atasan yang pakai oleh laki-laki yang sedang dalam kondisi ihram, pent) yang dililitkan oleh seorang perempuan untuk menutupi kepalanya lalu sisanya dijulurkan untuk menutupi dada.2- وَهِيَ الْمِقْنَعَة تُغَطِّي بِهِ الْمَرْأَة رَأْسهَا : وهو اختيار سعيد بن جبير
Pendapat kedua, jilbab adalah miqna’ah...
Beli Barang Hasil Hutang Bank
Beli Barang Hasil Hutang Bankالسؤال : الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد: فسؤالي هو كالتالي إشتريت منزلا بقرض ربوي فأردت أن ارضي الله تعالى ببيع المنزل و اللجؤ إلى إكتراء منزل, لكن المشكل لا يكمن في الإكتراء ولكن في البيع الذي سيترتب عنه ربح, لأني لن أبيع بالثمن الذي آشتريت به,سأسدد الديون التي هي علي تجاه البنك والباقي فما حكم الشرع فيه ؟ و لكم جزيل الشكرPertanyaan, “Aku membeli rumah dari uang utangan yang didapat dengan pinjam uang di bank ribawi. Aku ingin membuat Allah ridho dengan menjual rumah tersebut lalu ngontrak rumah. Akan tetapi yang jadi masalah, ngontrak adalah suatu hal yang tidak memungkinkan untuk dilakukan. Demikian pula menjual rumah tersebut berarti mendapatkan keuntungan karena aku tidak akan menjualnya dengan harga yang sama dengan harga pembelian lalu akan kulunasi hutangku di bank dan masih ada selisih keuntungan. Aku hukum syariat dalam masalah ini”.الإجابة:
عقد شراء هذا المسكن صحيح ولا علاقه له بالمبلغ الذي اقترضته من البنك بفائدة ربويهJawaban Syaikh Abdul Muhsin bin Nashir al Ubaikan, “Transaksi untuk membeli rumah tersebut adalah transaksi yang sah dan tidak ada hubungannya dengan uang yang anda dapatkan...
Langganan:
Postingan (Atom)